Kutim – Kunjungan Songgoritty Group berlanjut dengan peninjauan langsung Harry Phon selaku Founder Songgoritty Group ke Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) Sabtu, (16/7).
Bersama dengan Plt.Direktur PT MBTK M Ade Himawan peninjauan diawali dengan melakukan kunjungan ke Kantor Desa Maloy untuk bertemu dengan Kepala Desa terkait pemaparan rencana investasi manufaktur jangka panjang. Kemudian peninjauan dilanjutkan dengan survei ke lokai Maloy lama hingga ke Pelabuhan Maloy.

Ade menjelaskan bahwa lahan yang tersedia di KEK MBTK adalah 509 hektar dan dari pihak Songgoritty sebetulnya membutuhkan lahan yang lebih luas kurang lebih sekitar 2.000 hektar. Sehingga untuk saat ini potensi lokasi yang akan dilakukan pembangunan oleh Songgoritty Group direncanakan berada di Maloy tahap 2.
“Jadi sebetulnya KEK MBTK kedepannya akan melakukan pengembangan sesuai dengan rencana yang dulu telah dibuat bahwa akan ada KEK Maloy tahap 2 yang lokasinya ada disekitar kota Sangkulirang namun dekat dengan pelabuhan lama,” jelas Ade.

Ditambahkannya juga untuk status lahan masih dalam penguasaan masyarakat sehingga saat peninjauan untuk melihat lokasi dan potensi di Maloy tahap 2 tersebut dalam hasil kunjungannya Songgoritty Group sangat tertarik untuk membangun ekosistem bisnisnya di lahan Maloy KEK MBTK tahap 2 tersebut.
Harapannya setelah Songgoritty grup sudah melakukan peninjauan maka akan ada tahap lanjut untuk membicarakan langkah selanjutnya dalam membahas potensi penggunaan lahan yang akan diinvestasikan Songgoritty group dan bagaimana menggabungkan atau memperluas lahan KEK MBTK 1 sehingga terintegrasi dengan lahan di KEK MBTK tahap 2 tersebut.
“Artinya kalo memang mereka ingin disana kita akan support dan bantu sehingga Pak Harry bisa melakukan investasi di lahan maloy KEK MBTK tahap 2 tersebut,” jelas Ade mengakhiri.