Kutim – Penandatanganan Kerjasama antara PT Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) bersama PT Palma Serasih Indonesia (PSI) menjadi awal dari operasionalisasi Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).
PT PSI merupakan perusahaan perkebunan dan industri pengolahan minyak kelapa sawit yang berinvestasi di kawasan dengan membangun pembangunan Bulking Station Crude Palm Oil (CPO) dan refinery.
Penandatangan tersebut dilakukan oleh M. Ade Himawan selalu Plt. Ditektur MBTK bersama Astrida Novita Bachtiar selaku Direktur PT Palma Serasih Internasional yang disaksikn langsung oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Kepala DPMPTSP Kutim Teguh B Santoso, Plt Kepala Bagian Hukum Setdakab Kutim Januar Bayu Irawan.

Ade menjelaskan bahwa sejak ditetapkan dalam UU Nomor 85 tahun 2014 dan kemudian diresmikan oleh presiden pada April 2019, tepat pada Rabu 20 Juli 2022 menjadi hari bersejarah yang ditandai dengan perjanjian kerjasama yang menandakan bahwa akan ada kegiatan operasional di KEK MBTK.
“Alhamdulillah hari ini telah dilaksanakan penandatanganan kerjasama investasi antara PT MBTK dan juga PT Palma Serasih Internasional,” ucap Ade Himawan saat diwawancara awak media.
Ditambahkannya bahwa kedepannya akan ada lebih banyak calon tenant yang masuk,pasalnya dengan penandatangan PKS ini diyakini mampu memancing investor lainnya untuk segera merealisasikan investasinya di KEK MBTK.

“Kami juga dari pengelola mohon dukungan dari masyarakat Kutai Timur untuk turut mengembangkan industri di KEK Maloy,” tukasnya.
Jadi untuk tahap awal pembangunan tangki timbun itu berada di lahan seluas 3 ha, kemudian untuk refinery akan dibangun diatas lahan seluas 6,4 ha.
Harapan besar dengan masuknya investasi ini dapat menambah hilirisasi yang akan menambah pemasukan terhadap devisa daerah dan dapat membuka lapangan pekerjaan dan perkembangan ekonomi di daerah.